BERITALENGKA.COM – Pembukaan lahan mangrove atau hutan bakau diduga menjadi penyebab banjir di empat RT Kelurahan Graha Indah, Kota Balikpapan. Ini diungkapkan oleh Lurah Graha Indah, Muhammad Arief Rachman, Selasa (22/10/2024).
Arief Rachman mengaku ada empat RT yang mengalami dampak banjir, yakni RT 11,12,13 dan 14. Bahkan udara yang tergenang tersebut masuk ke dalam rumah warga.
“Pembabatan lahan tersebut tak selalu berbanding lurus menjaga lingkungan, seharusnya sebelum melakukan pembukaan lahan harus diantisipasi dulu dampaknya,” ucap Arief.
Ia menegaskan, bahwa pihak kelurahan sudah melakukan koordinasi kepada Organisasi Perangkap Daerah (OPD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Satpol PP.
Selain itu, pihak kelurahan telah melakukan mediasi antara warga dan pihak perusahaan terkait sebagai pembuka lahan mangrove yang diperuntukkan pembangunan.
“Dari hasil mediasi itu, ada beberapa poin yang belum dapat disepakati oleh pengembang sehingga merugikan warga setempat. Saya berharap agar OPD segera membantu dan melakukan peninjauan ke lokasi untuk menuntaskan masalah ini,” ungkapnya.
Anggota DPRD Balikpapan, Syarifuddin Oddang membenarkan bahwa sebelum ada pembukaan lahan mangrove wilayah ini tidak pernah banjir.
“Tetapi setelah tidak adanya lahan, saat banjir air meluap sampai ke perumahan warga,” keluh Politikus Hanura ini.
Bahkan, dikatakannya, warga sangat kecewa kepada pihak pengembang.
“Apalagi saat dilakukan peninjauan, ternyata tidak dibuat pembatas saat melakukan pematangan lahan, sehingga terlalu dekat dengan bibir parit termasuk tidak dibuatnya bozem saat dilakukan pembukaan lahan,” ujarnya.
Wakil rakyat dari parlemen Dapil Balikpapan Utara ini, meminta kepada OPD terkait untuk segera melakukan peninjauan ke lokasi.
“Kami minta OPD terkait bisa menuntaskan permasalahan warga, banjir ini jelas karena pemeliharaan lahan magrove yang diperuntukkan pembangunan gudang,” tegasnya. (**)